
Demi Kondusifitas, Gunakan Istilah Lambung Rujak
Diberi kesempatan untuk memberi arahan kepada masyarakat di acara sosialisasi RT Bersih dan arahan Bupati Malinau, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Malinau tentang situasi nasional dan keamanan ketertiban masyarakat (kamtibmas) Kabupaten Malinau di Ruang Laga Feratu, Kantor Bupati Malinau, Senin (29/8). Komandan Kodim (Dandim) 0910 Malinau Letkol Inf Andy Mustafa Akad,SE meminta peran aktif masyarakat untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan khususnya Kabupaten Malinau dari isu-isu yang dapat memecah belah bangsa.
“Isu keamanan, terorisme, komunisme, konflik sara adalah suatu isu untuk memecah belah bangsa kita,” ujar Dandim 0910 Malinau Letkol Inf Andy Mustafa Akad SE, saat memberi arahan.
Ditegaskan Dandim, bangsa Indonesia sudah terbukti kekuatannya, tidak bisa dihancurkan oleh negara luar, makanya dipecah belah dengan berbagai macam cara termasuk menghembuskan isu sara, komunisme, terorisme termasuk merusak dengan narkoba. “Untuk menyikapi itu, tinggal bagaimana kita, apakah kita mau dipecah belah kembali ke zaman penjajah, ke zaman komunis, ke zaman PKI tahun 1965 ataukah kita mau menapak masa depan kita kearah yang lebih baik,” cetusnya.
Untuk itu, lanjutnya, peran para tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, para orangtua harus menggunakan cara Lambung Rujak untuk mengantispasinya. “Saya pakai kata Lambung Rujak, yaitu dari kata selami (lam), hubungi (bung), rayu (ru) dan ajak (jak) untuk kebaikan,” ungkapnya.
Dijelaskannya, menyelami dalam arti masyarakat mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada, kemudian menghubungi dan melaksanakan komunikasi, kemudian merayu bagaimana orang yang dirayu mau sesuai kemauan yang diinginkan, kemudian ajak masyarakat untuk sesuai dengan kebajikan-kebajikan.
“Untuk itu, makanya peran para tokoh masyarakat untuk menjaga Malinau, untuk membangun Malinau itu sangat tinggi. Para tokoh di sini diberikan suatu kelebihan dalam arti memiliki peran-peran ganda dalam arti dia sebagai tokoh agama, juga sebagai tokoh adat, dan juga sebagai tokoh masyarakat, kita manfaatkan itu untuk kita mengajak para anggota kita dan bawahan kita untuk menuju kebaikan,” katanya. (ags/fly)
AGUSSALAM SANIP / RADAR TARAKAN
sumber : kaltara.prokal.co

