
Wabup Malinau Buka Musrenbang Malinau Utara, Arahkan Pembangunan Sesuai Visi Daerah
Malinau – Wakil Bupati Malinau, Jakaria, S.E., ., membuka secara resmi kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Malinau Utara, yang berlangsung di Balai Pertemuan Umum (BPU) Desa Lubak Manis, Selasa (4/11/2025).
Dalam sambutannya, Wabup Jakaria menjelaskan bahwa Musrenbang ini menjadi langkah penting dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Malinau tahun 2027, yang nantinya akan dibahas pada Musrenbang Kabupaten tahun 2026.
Ia menegaskan, seluruh perencanaan pembangunan daerah harus mengacu pada RPJMD Kabupaten Malinau 2025–2029 yang telah ditetapkan menjadi Peraturan Daerah pada 20 Agustus 2025.
Jakaria menekankan empat pokok visi pembangunan Kabupaten Malinau, yaitu berkeadilan dan sejahtera berlandaskan nilai budaya dan kearifan lokal, maju dan mandiri, berkelanjutan, serta pemerintahan yang profesional.
Ia menjelaskan, seluruh program yang diusulkan masyarakat dalam Musrenbang harus selaras dengan empat pokok visi tersebut.
“Kita ingin pembangunan yang berkelanjutan, tidak merusak lingkungan, dan memberi dampak positif jangka panjang. Salah satu contohnya adalah program Desa Sarjana, yang dirancang untuk membangun sumber daya manusia unggul hingga 20 tahun ke depan,” ungkapnya.
Selain itu, Wabup Jakaria juga menyoroti pentingnya partisipasi masyarakat, terutama peran Ketua RT dan Kepala Desa sebagai ujung tombak pemerintahan.
Ia menilai kebijakan RT Bersih di Malinau menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat struktur pemerintahan di tingkat bawah.
“Di Malinau, Ketua RT diberi kepercayaan mengelola anggaran hingga Rp270 juta per tahun. Itu bukan hal kecil, dan ini menunjukkan betapa besar peran RT dalam mendukung kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Jakaria juga mengingatkan pentingnya pendidikan bagi generasi muda Malinau. Ia menegaskan komitmen pemerintah untuk menindak tegas orang tua yang tidak menyekolahkan anak-anaknya.
“Tidak ada alasan anak usia sekolah di Malinau tidak bersekolah. Karena masa depan Malinau ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya,” tegasnya.
Ia menambahkan, berbagai program pelatihan dan pendidikan terus digulirkan, seperti pelatihan pembuatan perahu fiber dan pengelasan bawah air, yang bahkan membuka peluang kerja di perusahaan-perusahaan besar di luar daerah.
“Kita tidak hanya menulis rencana yang indah di atas kertas, tapi benar-benar memastikan pelaksanaannya nyata di lapangan,” tutur Wabup.
Sementara itu, Camat Malinau Utara, Nopis Muhramsyah Ishak, S.E., M.AP., dalam laporannya menyampaikan bahwa Musrenbang ini menjadi momentum penting untuk menyatukan aspirasi masyarakat.
“Tema Musrenbang tahun ini adalah Penguatan tata kelola kelembagaan berbasis digital menuju pemerintahan yang bersih, adaptif, melayani, dan berkeadilan. Tema ini sangat relevan dengan visi pembangunan daerah yang berkelanjutan dan berkeadilan,” ujarnya.
Nopis menjelaskan, terdapat enam misi pembangunan Kabupaten Malinau yang menjadi panduan utama, mulai dari pengembangan sumber daya manusia, ekonomi lokal, hingga tata pemerintahan yang baik dan melayani.
Ia berharap kegiatan Musrenbang kali ini mampu menghasilkan rumusan prioritas pembangunan yang realistis, berdampak langsung pada masyarakat, dan sejalan dengan arah pembangunan Kabupaten Malinau.
“Melalui Musrenbang ini, mari kita wujudkan sinergi antara pemerintah dan masyarakat agar pembangunan benar-benar mencerminkan kebutuhan serta potensi lokal yang kita miliki,” tutupnya.



