Malinau
Rangkaian Festival IRAU Malinau 2025 Resmi Dimulai, Bupati Kunjungi Stan Pameran
Admin
22 October 2025
2 views

Rangkaian Festival IRAU Malinau 2025 Resmi Dimulai, Bupati Kunjungi Stan Pameran

Malinau – Setelah secara resmi dibuka oleh Sekretaris Utama Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Republik Indonesia, Komjen Pol. Makhruzi Rahman, S.I.K., M.H., .Opsla., rangkaian kegiatan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kabupaten Malinau dan Festival Budaya IRAU ke-11 tahun 2025 resmi dimulai.

Selama 20 hari ke depan, berbagai agenda seni, budaya, hingga pameran pembangunan akan memeriahkan pusat kegiatan di Panggung Budaya Padan Liu’ Burung.

Acara ini menjadi wadah bagi masyarakat dari berbagai etnis dan paguyuban untuk menampilkan kekayaan budaya, sekaligus ajang promosi hasil karya dan potensi daerah.

Stan pameran yang ditata dengan menarik diisi oleh berbagai pihak, mulai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), BUMN/BUMD, etnis, paguyuban, hingga organisasi masyarakat.

Selain itu, terdapat stan pameran dari 15 kecamatan di Kabupaten Malinau yang menampilkan produk unggulan serta hasil pembangunan yang telah dicapai.

Setiap stan menonjolkan ciri khas dan keunikan daerah masing-masing. Dalam kunjungan usai pembukaan, Bupati Malinau Wempi W. Mawa, S.E., M.H., bersama Forkopimda menyempatkan diri meninjau sejumlah stan kecamatan.

Di Stan Kecamatan Malinau Selatan Hilir, rombongan berkesempatan mencoba sumpit tradisional yang disediakan. Sementara di Stan Kecamatan Sungai Boh, mereka disuguhkan nanas khas Sungai Boh yang menjadi kebanggaan masyarakat setempat.

Menariknya, Kecamatan Malinau Utara memperkenalkan batik khas daerah mereka yang dinamakan Batik Kemilau, singkatan dari Kecamatan Malinau Utara. Batik ini memadukan beragam motif ukiran etnis dari pengrajin desa yang ada di wilayah tersebut, mencerminkan semangat kebersamaan dalam keberagaman.

Rangkaian kegiatan ini menjadi awal dari pesta rakyat Malinau yang selalu dinantikan, sekaligus momentum untuk memperkuat rasa persatuan dan kecintaan terhadap budaya daerah.

Komentar (0)

Tinggalkan Komentar

* Email Anda tidak akan dipublikasikan. Semua kolom wajib diisi.

Memuat komentar...