Gratis Berjualan, Omzet Melonjak: UMKM Malinau Apresiasi Pemerintah di IRAU 2025
Malinau – Perayaan Festival IRAU ke-11 dan HUT ke-26 Kabupaten Malinau tahun 2025 tak hanya menghadirkan hiburan bagi masyarakat, tetapi juga menjadi berkah tersendiri bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal. Banyak di antara mereka yang merasakan langsung peningkatan penjualan selama festival berlangsung.
Salah satunya adalah Aneka Cemilan ANS, yang berjualan di area belakang Panggung Budaya Padan Liu’ Burung (PLB).
Karyawan UMKM tersebut, Selfie, mengaku omzet penjualannya melonjak drastis sejak hari pertama acara.
“Kalau hari pertama itu kurang lebih tiga juta ke atas omzetnya. Hari kedua juga hampir sama,” ungkap Selfie dengan semangat.
UMKM ini menjajakan berbagai produk makanan ringan dan dessert seperti puding, risoles, kue kering, hingga nasi bakar. Dari semua menu yang disajikan, puding menjadi primadona yang paling banyak diburu pengunjung.
“Yang paling best seller itu puding-pudingnya, sama kue-kue kering,” tambahnya.
Selfie pun berharap festival budaya seperti IRAU dapat terus digelar setiap tahun. Selain menghibur masyarakat, menurutnya kegiatan ini juga memberi dampak ekonomi yang besar bagi pelaku usaha kecil.
“Kalau bisa diadakan lagi, sangat-sangat mau. Soalnya membantu keuangan kita juga,” ujarnya sambil tersenyum.
Hal senada juga disampaikan Irma, pemilik lapak kuliner Dapur Cimoy. Tahun ini menjadi pengalaman pertamanya berjualan sendiri di ajang besar seperti IRAU.
“Kalau dulu pernah juga ikut jualan waktu tahun 2023, tapi masih sama mama. Kalau sekarang ini sendiri,” katanya.
Dapur Cimoy menawarkan menu kekinian seperti kebab, burger, pentol bakar, telur gulung, serta minuman segar. Di antara semuanya, kebab dan burger menjadi favorit pengunjung.
“Kalau lagi ada event seperti ini, alhamdulillah bisa dapat sekitar dua jutaan per hari. Selama lima hari jualan, hampir tiga jutaan juga,” jelasnya.
Irma mengaku sangat senang bisa ikut berpartisipasi. Selain menambah pengalaman, festival ini juga memberinya kesempatan untuk menabung hasil jualan.
“Senang banget, karena dari sini bisa nabung-nabung juga,” ujarnya penuh semangat.
Tak ketinggalan, Syamsul HS atau yang akrab disapa Ujang Uncul, pemilik Warung Djadoel di area Blok C belakang PLB, turut menikmati berkah serupa. Ia menuturkan omzet warungnya meningkat tajam selama perayaan berlangsung.
“Warung Djadoel menjual soto ayam, nasi lalap, bakso, ada kepiting tumpah, dan menu baru yaitu Burger E yang merupakan produk berlisensi dari Tarakan,” jelasnya, Kamis (23/10/2025).
Peningkatan penjualan paling tinggi terjadi saat malam penampilan artis nasional. Ribuan warga memadati area PLB, terutama ketika Happy Asmara dan Silet Open Up tampil membawakan lagu hits “Tabola-Bale”.
“Biasanya sebelum ada artis, omzet per hari sekitar dua sampai tiga juta rupiah. Tapi malam kemarin itu tembus sampai delapan juta! Kami sampai tutup jam setengah empat pagi karena pengunjung tidak berhenti datang,” ungkapnya sambil tersenyum.
Ujang Uncul juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Malinau yang telah memberikan fasilitas berjualan gratis bagi pelaku UMKM selama acara berlangsung.
“Kami sangat bersyukur. Pemerintah daerah memberikan tempat tanpa biaya, dan mendatangkan artis-artis besar yang membuat masyarakat datang berbondong-bondong. Dampaknya sangat positif bagi kami pelaku usaha kecil,” ujarnya.
Kemeriahan IRAU tahun ini bukan hanya meriah di panggung hiburan, tetapi juga membawa dampak ekonomi yang nyata. Festival yang dibuka secara resmi pada 7 Oktober 2025 oleh Sestama BNPP RI ini dijadwalkan berakhir pada 26 Oktober 2025 mendatang.
Acara besar ini menjadi bukti bahwa kegiatan budaya daerah seperti IRAU tak hanya memperkuat kebersamaan dan identitas masyarakat Malinau, tapi juga mampu menggerakkan ekonomi lokal dan menumbuhkan semangat wirausaha masyarakatnya.
