Malinau
Tari Sekar Jagat hingga Mepandes, Bali Tutup Rangkaian IRAU Malinau dengan Pesona Adat
Admin
23 October 2025
4 views

Tari Sekar Jagat hingga Mepandes, Bali Tutup Rangkaian IRAU Malinau dengan Pesona Adat

Malinau – Paguyuban Semeton Bali menjadi etnis terakhir yang menampilkan seni dan budaya mereka dalam perayaan HUT ke-26 Kabupaten Malinau dan IRAU ke-11 yang berlangsung di Panggung Budaya Padan Liu’ Burung, Rabu (22/10/2025).

Paguyuban Bali menampilkan prosesi adat mepandes atau potong gigi, yang disimbolkan dalam bentuk pertunjukan upacara adat. Selain itu, juga ditampilkan tari-tarian khas Pulau Dewata seperti Tari Panyembrana, Tari Sekar Jagat, dan Tari Margapati.

Ketua Paguyuban Semeton Bali, dr. Bagus, menjelaskan bahwa mepandes merupakan salah satu upacara penting dalam tradisi Bali. Dalam kesempatan ini, prosesi tersebut hanya dilakukan secara simbolis.

“Acara ini kami tampilkan secara sederhana sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya kami, karena prosesi aslinya membutuhkan hari baik, perlengkapan banten, serta kehadiran pinandita atau sesepuh adat,” ujarnya.

Dr. Bagus juga menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Malinau atas kesempatan yang diberikan untuk turut serta dalam perayaan besar ini.

“Meski anggota kami tidak banyak, semangat kami untuk tetap berpartisipasi tidak pernah surut. Kami bangga bisa menjadi bagian dari rumah besar Malinau,” ungkapnya.

Bupati Malinau, Wempi W Mawa, S.E., M.H., memberikan apresiasi atas penampilan Paguyuban Semeton Bali. Ia menilai, meskipun berada jauh dari tanah kelahiran, masyarakat Bali tetap mampu melestarikan budayanya.

“Kalau di Bali, prosesi adat itu tidak pernah berhenti. Tapi di perantauan seperti di Malinau, semangat ini tetap dijaga. Itu luar biasa,” kata Wempi.

Bupati juga memuji keterlibatan generasi muda Bali dalam setiap penampilan, sebagai tanda adanya regenerasi budaya yang berjalan baik.

“Semua yang tampil tadi adalah hasil binaan anak-anak kita sendiri. Ini bukti keberhasilan regenerasi yang patut diapresiasi,” ujarnya.

Dalam suasana penuh keakraban, Wempi juga menyinggung peran besar warga Bali di Malinau, terutama yang berprofesi di bidang kesehatan.

“Kalau warga Bali ini libur semua, bisa lumpuh pelayanan kesehatan kita,” ucapnya disambut tawa hadirin.

Ia menutup sambutannya dengan pesan agar seluruh etnis di Malinau terus menjaga kerukunan dan semangat kebersamaan.

“Malinau adalah rumah besar kita bersama. Sekalipun kita berbeda, kita tetap satu untuk membangun daerah dan menjaga budaya yang menjadi warisan leluhur,” tutupnya.

Komentar (0)

Tinggalkan Komentar

* Email Anda tidak akan dipublikasikan. Semua kolom wajib diisi.

Memuat komentar...