Malinau
Gendang Beleq dan Kiri Loko, Jejak Budaya NTB Meriahkan IRAU Malinau
Admin
23 October 2025
2 views

Gendang Beleq dan Kiri Loko, Jejak Budaya NTB Meriahkan IRAU Malinau

Malinau – Paguyuban Nusa Tenggara Barat (NTB) Kabupaten Malinau menampilkan kekayaan budaya mereka melalui upacara adat “Kiri Loko” dalam rangkaian Festival IRAU ke-11 dan HUT ke-26 Kabupaten Malinau, yang digelar di Panggung Budaya Padan Liu’ Burung, Senin (13/10/2025).

Upacara adat yang baru pertama kali ditampilkan di Malinau ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Dalam prosesi Kiri Loko atau selamatan tujuh bulan kehamilan, masyarakat NTB menampilkan tradisi unik berupa ritual membelah kelapa dan menyebar uang koin. Menurut Ketua Paguyuban NTB Malinau, Anwar, S.E., tradisi ini memiliki makna mendalam bagi masyarakat.

“Kalau belahan kelapa terbalik, artinya anak yang lahir laki-laki. Kalau tengkurap, berarti perempuan. Sementara uang koin yang dilemparkan melambangkan doa dan harapan akan rezeki yang melimpah,” ujar Anwar.

Anwar juga menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Kalimantan Utara dan Bupati Malinau atas dukungan yang telah diberikan sehingga kegiatan adat dan pameran budaya NTB dapat terlaksana dengan baik.

“Kami mohon juga kiranya pemerintah daerah dapat membantu pembangunan sekretariat serta penyediaan alat-alat tradisional, karena selama ini kami masih menyewa dari luar daerah,” tambahnya.

Bupati Malinau Wempi W. Mawa, S.E., M.H. dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas partisipasi dan semangat warga NTB yang ikut memeriahkan IRAU tahun ini dengan penuh kekompakan dan semangat kebersamaan.

“Hari ini kita menyaksikan penampilan luar biasa dari keluarga besar NTB di Malinau. Tradisi ini bukan sekadar hiburan, tetapi menunjukkan nilai kesatria, sportivitas, dan semangat gotong royong yang tinggi,” ujarnya.

Bupati juga mengapresiasi penampilan gendang beleq, salah satu ikon budaya NTB, yang menggambarkan keberanian dan keperkasaan pria Sasak.

“Pertunjukan ini menunjukkan profesionalisme dan kecintaan masyarakat NTB terhadap budayanya. Kita patut bangga karena kerukunan ini turut memperkaya keberagaman budaya di Bumi Intimung,” ucap Wempi.

Bupati berharap, paguyuban NTB di Malinau terus menjaga kekompakan dan menjadi bagian dari pembangunan daerah.

“Mari terus bersatu, menjaga harmoni, dan berkontribusi untuk kemajuan Malinau. Seperti yang dikatakan, kalau di perantauan tidak kompak, sulit untuk bergerak bersama. Karena itu, persatuan menjadi kunci,” pesannya.

Gubernur Kaltara yang diwakili oleh Antonius Mangiwa, S.Hut., ., juga menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya upacara adat tersebut.

Antonius juga menilai bahwa partisipasi aktif masyarakat NTB di Malinau menunjukkan semangat pelestarian nilai-nilai luhur budaya leluhur, sekaligus kontribusi nyata dalam membangun daerah.

Melalui penampilan upacara adat Kiri Loko dan berbagai atraksi seni seperti tarian tali dan gendang beleq, masyarakat NTB menunjukkan bahwa keberagaman budaya bukanlah perbedaan, melainkan kekayaan yang memperkuat persaudaraan di Kabupaten Malinau.

Komentar (0)

Tinggalkan Komentar

* Email Anda tidak akan dipublikasikan. Semua kolom wajib diisi.

Memuat komentar...