
Natal di Long Uro: Bupati Bawa Pesan Pembangunan dan Pengentasan Kemiskinan
Malinau – Bupati Malinau Wempi W Mawa, S.E., M.H., menghadiri perjalanan ibadah Natal Pemerintah Kabupaten Malinau bersama masyarakat Kecamatan Kayan Selatan di Desa Long Uro, Senin (8/12/2025) malam.
Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan apresiasi atas kehadiran seluruh jajaran pemerintah, tokoh masyarakat, para hamba Tuhan, serta masyarakat yang telah menyambut rombongan dengan sukacita.
Bupati juga memperkenalkan satu per satu pimpinan perangkat daerah yang turut mendampinginya, mulai dari pejabat teknis, bidang sosial, kesehatan, pertanian, hingga rombongan pendeta dan talenta muda Malinau yang ikut serta dalam perjalanan ibadah tersebut.
Di hadapan jemaat, Bupati Wempi menegaskan bahwa pemerintah daerah terus memberi perhatian terhadap pembangunan fasilitas keagamaan dan infrastruktur, termasuk di wilayah perbatasan seperti Apau Kayan.
Ia menyebut salah satunya adalah dukungan pembangunan Gereja di Desa Long Uro yang memperoleh bantuan Rp3 miliar dan kini telah berdiri megah.
“Pembangunan rumah ibadah tidak hanya untuk umat Nasrani, tetapi juga bagi semua agama. Karena pembangunan Malinau tidak bisa dilepaskan dari pembangunan spiritual masyarakatnya,” tegas Bupati.
Selain itu, Bupati menjelaskan penambahan alat berat di setiap kecamatan guna mendukung pembangunan jalan pertanian dan akses antarwilayah. Kecamatan Kayan Selatan disebut sebagai salah satu daerah yang menerima jumlah kegiatan pembangunan terbanyak pada tahun ini, yakni 30 kegiatan.
Bupati juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui program Wajib Belajar Malinau Maju serta program Desa Sarjana. Program ini telah membuka kesempatan bagi anak Malinau untuk menempuh pendidikan tinggi.
“Gedung sekolah itu tidak bernilai apa-apa kalau anak-anak kita tidak memanfaatkannya dengan baik. Pendidikan adalah investasi jangka panjang,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati mengumumkan bahwa mulai awal tahun depan Pemkab Malinau akan memasang stiker identitas pada rumah warga miskin. Hal ini bertujuan untuk memastikan program penanganan kemiskinan lebih tepat sasaran.
“Kita ingin tahu apa penyebab warga tetap miskin dan apa yang bisa kita lakukan untuk mengubah keadaannya. Tidak boleh lagi ada warga yang tidak memiliki MCK atau tinggal di rumah tidak layak,” jelas Bupati.
Menurut data, terdapat 5.400 jiwa masyarakat miskin di Kabupaten Malinau yang akan menjadi prioritas penanganan berbagai program lintas OPD.
Bupati Wempi mengingatkan bahwa pembangunan adalah proses panjang dan berkesinambungan. Setiap pemimpin memiliki peran dalam melanjutkan kerja-kerja pembangunan bagi generasi berikutnya.
“Tidak ada pemimpin yang tidak ingin berbuat baik. Kita hanya menjalankan bagian kita di masa kita. Begitu juga Bapak Ibu yang menjabat sebagai camat, kepala desa, atau ASN, semua ada masanya,” tutup Bupati.




