
Haul Raja Tuo hingga Aji Kuning: Harmoni Sejarah di Malinau
Malinau — Haul ke-II Panembahan Raja Tuo, Panembahan Aji Kuning, dan Miring Pangeran Basar digelar khidmat di Masjid Agung Darul Jalal, Sabtu (22/11/2025). Sambutan resmi Bupati Malinau pada acara tersebut dibacakan oleh Wakil Bupati Malinau Jakaria, S.E., .
Acara ini turut dihadiri para pemangku Kesultanan Bulungan beserta keturunan kerajaan, para sesepuh, tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, Danyonif 614 Raja Pandita, serta Ustaz Haikal Husien Kartim Al Amrie dari Palu, Sulawesi Tenggara.
Dalam sambutan yang dibacakan Wabup Jakaria, Pemkab Malinau menegaskan bahwa haul ini bukan sekadar prosesi mengenang para tokoh kerajaan, tetapi juga momentum penting untuk meneguhkan kembali identitas sejarah dan memperkuat nilai budaya di wilayah Kalimantan Utara.
“Para pendahulu bukan hanya tokoh kerajaan, tetapi pemersatu masyarakat, penjaga marwah, dan pelindung wilayah pada masa yang penuh tantangan,” ucapnya.
Wabup menjelaskan bahwa melalui haul ini, masyarakat diajak memetik nilai-nilai luhur dari para tokoh tersebut. Keteladanan dalam memimpin, keadilan dalam mengambil keputusan, keberanian menjaga tanah dan martabat masyarakat, serta kearifan budaya yang hingga kini menjadi identitas bersama.
Ia menekankan bahwa nilai-nilai itu penting untuk terus dijaga sebagai modal sosial dalam membangun Malinau yang rukun, maju, dan bermartabat.
Haul ini juga dinilai sebagai sarana memperkuat karakter masyarakat serta memperkaya wawasan generasi muda mengenai sejarah daerah.
Pemerintah berharap kegiatan ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan melibatkan seluruh unsur masyarakat, sehingga warisan para leluhur tidak hanya dikenang, tetapi menjadi inspirasi bagi pembangunan sosial dan budaya.
Wabup mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga harmonisasi dan memperkokoh persaudaraan.
“Mari bersama membangun Malinau yang semakin maju dan sejahtera. Semoga haul ini membawa berkah bagi kita semua,” tutupnya.




