Bupati: Hindari ?Penyakit? Pegawai
MALINAU - Bupati Dr. Yansen TP MSi menyebutkan, beberapa ‘penyakit’ dalam bentuk istilah perlu dihindari pegawai di lingkungan Pemkab Malinau. Seperti, penyakit kudis (kurang disiplin), ada penyakit kutil (kurang teliti), penyakit kurap (kurang rapi), ginjal (gaji ingin naik tapi kerja lamban), pucat (pulang cepat) akibat terlalu banyak begadang sampai larut malam, radang paru-paru (rajin datang, pulang buru-buru) dan berbagai sikap serta prilaku negatif lainnya.“Saya kira, fenomena ini di antara kita. Untuk itu, saya berharap mulai saat ini agar seluruh pegawai itu dapat bekerja dengan baik. Karena bekerja itu adalah bagian dari ibadah,” terang bupati. Oleh karena itu, sambung Yansen TP, dalam penilaian capaian kinerja individu pegawai hendaknya dijadikan sebagai wahana untuk memperbaiki diri dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pejabat negara. Terutama, bagi pegawai yang tidak pernah turun kerja atau mangkir dari tugasnya. Padahal, dirinya juga sadar bahwa dirinya mendapat gaji dari negara itu karena sebagai pegawai PNS. Padahal, masyarakat menunggu mendapat pelayanan dari dirinya, tetapi dirinya suka-suka meninggalkan kantor pergi kemana saja.“Tidak turun kerja, protes saja protes sini. Absen sidik jari pun diprotes. Padahal ini juga aturan dan menjadi salah satu instrument pemerintah untuk mengendalikan pegawai ini,” tuturnya. Bupati menegaskan, tidak sembarang orang bisa menjadi seorang pegawai negeri sipil atau PNS dan tidak sederhana menjadi PNS, apalagi menjadi seorang pejabat dalam satu pemerintahan negara NKRI yang ditugaskan di Kabupaten Malinau. Yaitu diberikan tugas dan tanggung jawab untuk membangun Indonesia di bagian perbatasan yaitu di Kabupaten Malinau.Sebagai penyelenggara pemerintahan di Kabupaten Malinau setiap individu harus menyadari siapa dirinya. “Namun ada juga pegawai yang tidak sadar-sadar siapa dirinya, bahwa dirinya seorang PNS yang menjelankan tugas negara yang nangkring kemana-mana dengan gayanya yang lua biasa pula,” ungkapnya.Bupati juga mengharapkan agar pelayanan pemerintahan dan prosedur yang sudah berjalan saat ini bukan memadai tetapi harus terus ditingkatkan menjadi lebih baik lagi, seiring dengan perkembangkan waktu dan zaman. Namun apa arti semua itu, jika tidak diimbangi dengan sumber daya manusia (SDM) yang utuh. Keberhasilan atau kinerja suatu organisasi akan diwarnai oleh siapa yang ada di belakang atau dibalik organisasi itu sendiri, bukan karena anggaran semata, bukan karan fasilitas dan sarana prasarana yang memadai.“Saya memohon perhatian semua pegawai ke depan agar individu-induvidu dapat menyadari sepenuhnya bahwa peran pegawai ini lah yang menentukan warna daripada organisasi atau SKPD ini berhasil atau tidak,” tegas Bupati Yansen.Bupati meminta kepada seluruh pegawai di setiap SKPD agar dapat meningkatkan capaian kinerjanya melalui peran, sikap dan seluruh individu masing-masing pegawai aparatur Sipil negara (ASN) di SKPD. Sehingga, diharapkan ke depan akan menjadi lebih baik lagi dari apa yang telah dicapai dalam tahun ini dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pemerintahan. Sebab telah didukung dengan anggaran yang cukup, walaupun relative telah mengalami penurunan nilai anggaran secara keseluruhan.Oleh sebab itu, imbuh Yansen TP, tidak ada hal lain yang ingin dicapai bagi pemerintah Kabupaten Malinau dalam penilaian atau pemberian opini SKPD dan opini individu pegawai ini. Yaitu untuk mewujudkan pemerintahan pemerintah Kabupaten Malinau yang baik dan benar. (ida)( Hidayat/Radar Tarakan)sumber: kaltara.prokal.co