
8 Ton Benih Gabah Disalurkan ke Petani
MALINAU- Kegiatan penanaman padi digalakkan Dinas Pertanian selama ini, dalam upaya untuk mendukung program ketersediaan beras daerah (Rasda) tahun 2017 mendatang.
Untuk memberikan dukungan penuh terhadap program tanam padi tersebut, kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Malinau, Giram Barshobedie, Pemkab Malinau telah membantu para petani sebanyak 8 ton gabah untuk benih. Karena sudah dipersiapkan melalui Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Malinau serta dialokasikan dalam APBD 2016 ini.
Delapan ton benih gabah tersebut, dibagikan kepada seluruh para petani yang ada di Kabupaten Malinau. Hal ini juga berdasarkan hasil koordinasi dengan calon petani dan calon lahan (CPCL), ada yang mau siap menanam benih unggul dan ada yang sudah mempersiapkan lahan sekitar satu hektare dan sebagainya.
“Semua tergantung lahan yang belum sempat digunakan oleh petani,” ungkap Giram Barshobedie kepada media saat ditemui media ini di ruang kerjanya, Jumat (28/10).
Terhadap kesuksesan program tersebut, Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Malinau juga sudah melakukan sosialisasi. Diharapkan para petani bisa berkontribusi. Apakah setelah panen akan dijual masing-masing atau minimal setengahnya dari hasil yang dipanen petani. Namun, tetap saja Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Malinau berharap mereka bisa menjualnya kepada pemerintah secara total untuk cadangan beras Rasda daerah 2017.
“Dan kalau bisa, nanti hasil panennya ini dijual 100 persen kepada pemerintah,” tegas mantan Kepaal Satuan polisi Pamong Praja (satpol PP) Malinau ini.
Oleh karena itu, atas nama Pemkab Malinau, Giram Barshobedie meminta masyarakat petani untuk menyukseskan program Rasda ini. Yakni dengan merawat benih yang sudah dibagikan itu dan dikembangkan serta ditingkatkan produksi pertaniannya dengan baik.
Mantan Kadis Perhubungan Malinau ini juga menambahkan, para petani mengaku siap mendukung program Rasda dan mereka antusias menanam padi bahkan tidak khawatir lagi jika panen padi berlebihan. Sebab, sudah ada yang menampung yaitu dari Perusda maupun kamar Dagang dan Industri (Kadin).
“Jadi saat ini mereka berlomba-lomba menanam pagi tapi terbentur kendala mereka, karena faktor alam ini. Yang jelas di lapangan saat ini sudah berlomba-lomba,”tukasnya.(ida)
sumber : kaltara.prokal.co




